VNT, JAKARTA – Pengamat Intelijen, Stanislaus Riyanta meminta pemerintah harus hati-hati dalam melibatkan TNI dalam menangani terorisme yang saat ini ditangani oleh Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Meski tidak bisa dipungkiri bahwa ada kelompok teroris yang melakukan aksinya dengan aksi-aksi yang mirip perang hutan dan menggunakan senjata standar militer.
“Jika hal ini yang dihadapi tentu yang paling tepat untuk menangani adalah TNI,” ujar Stanislaus saat dihubungi SINDOnews, Senin (13/7/2020).
Menurut Stanislaus, jika nantinya TNI resmi dilabatkan memerangi terorisme maka untuk menghindari polemik di lapangan diperlukan adanya regulasi yang mengatur kewenangan masing-masing organisasi yang terlibat dan dalam situasi apa organisasi tersebut berhak untuk terlibat.
Dia menambahkan konteks yang tepat sebenarnya bukan membuat dikotomi antara TNI dan Polri tetapi justru menciptakan kolaborasi antara TNI dan Polri.
“Sehingga penanganan terorisme bisa lebih efektif dan efisien tetapi tetap sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” tutupnya.
JAKARTA-Nunuk Nuraini, peracik bumbu Indomie meninggal dunia pagi hari ini, 27 Januari 2021 pukul 02.55 WIB. Nama…
BVHI,Jakarta-Sebanyak 533 juta data pengguna Facebook, seperti user ID dan nomor telepon seluler ( ponsel/HP)…
Pasangan suami istri (pasutri) AF (30) dan YN (40) masih diperiksa di Polres Kota Bukittinggi.…
BVHI,Tasikmalaya-Aksi Sepasang remaja menghebohkan warga Kota Tasikmalaya bersetubuh di atas motor, di pinggir jalan Komplek Olahraga…
BVHI,Bengkulu-SY Seorang pria asal Kabupaten Kepahiang,Bengkulu diamankan oleh aparat kepolisian setelah mengancam akan menyebarkan foto…
BVHI,Jakarta-Seorang Pria Jambi mengaku sebagai anggota TNI diciduk oleh Provos TNI saat hendak mengambil uang dari korbannya.…